Visitasi Sulveilen Peralihan Status STAIN menjadi IAIN Ponorogo

Exif_JPEG_420

img-20160916-wa0006
Visitasi Sulveilen : Asesor beserta Rektor IAIN Ponorogo

Rabu pagi, 14 september 2016 di STAIN Ponorogo tidak seperti biasanya. Civitas akademika STAIN Ponorogo hilir mudik, memenuhi gedung rektorat dan mengenakan baju rapi dan jas hitam dalam rangka menyambut 3 assesor dan 2 anggota BAN-PT yang akan melakukan assessment surveilen institusi. Kedatangan 5 tamu tersebut dalam rangka merespon permohonan pihak STAIN Ponorogo berkaitan dengan Surat Keputusan BAN-PT yang akan diterbitkan sebagai hasil visitasi Akreditasi Institusi yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Pimpinan STAIN berharap agar SK Akreditasi AIPT yang diterbitkan nanti bukan atas nama STAIN lagi tapi sudah berstatus IAIN, ini karena sejak bulan  Agustus 2016 STAIN Ponorogo sudah bertransformasi menjadi IAIN Ponorogo berdasarkan Perpres RI No. 75 Tahun 2016. Kelima orang tersebut adalah 1) Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum (Anggota BAN-PT), 2) Prof. Dr. Imam Buchori (UNDIP), 3) Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin (UIN Riau), 4) Suparto, M.Ed, Ph.D dan 5) Catur Rahardjo, SE (Staf BAN-PT).

Pengarahan langsung dilakukan oleh Ketua Tim, Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum di ruang sidang gedung rektorat lantai 3. Beliau mengatakan bahwa, “kali ini  ketiga asesor akan melakukan surveilen terhadap STAIN Ponorogo dan menilai kelayakan untuk menjadi IAIN Ponorogo”. Setelah memperkenalkan satu persatu anggota asesor yang menyertainya datang ke STAIN Ponorogo, beliau menjelaskan bahwa dua  dari tiga orang assessor, yaitu Prof. Dr. Imam Buchori dan Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin merupakan asesor yang telah lulus seleksi tingkat internasional melalui proses yang ketat. Mereka berdua mewakili BAN-PT akan bekerja sama dengan Arab Saudi dan Malaysia untuk melakukan penilaian perguruan tinggi.

Ketua STAIN Ponorogo, Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag memberikan penyambutan selamat datang kepada kelima tamu dan mengatakan bahwa STAIN Ponorogo siap diberi saran dan masukan untuk mengembangkan kampus STAIN Ponorogo agar menjadi kampus  yang maju dan unggul. Bapak Dr. Basuki, M.Ag selaku Waket I menyatakan bangga bahwa, berdasarkan Rencana Strategis STAIN Ponorogo yang telah disusun, perubahan STAIN menjadi IAIN direncanakan terealisasi pada tahun 2018, namun ternyata perubahan tersebut terjadi lebih cepat, terealisasi pada tahun 2016 ini. Dr. Basuki juga menyampaikan selambat-lambatnya 10 tahun ke depan institusi ini mampu menjadi UIN Ponorogo.

Akhirnya, assessment atau penilaian dilakukan oleh ketiga asesor yang dipimpin langsung oleh  Suparto, M.Ed, Ph.D. Berlangsung kurang lebih 3 jam. Kegiatan surveilen berjalan dan menelaah kesiapan lembaga STAIN menuju IAIN Ponorogo, yaitu khususnya diarahkan pada standard 2 dan standard 4 borang akreditasi. Pejabat yang hadir telah menyiapkan segala sesuatunya dan memberikan yang terbaik, agar pelaksanaan surveilen ini berjalan lancar, serta transformasi STAIN menjadi IAIN berjalan dengan baik. Tepat pukul 11.30 para assessor mengakhiri kegiatan penilaian dan menutup kegiatan siang itu. Kegiatan itu diakhiri dengan penyerahan berita acara mengenai pelaksanaan assessment surveilen institusi kepada ketua STAIN Ponorogo oleh ketua assessment Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D. (Kang &Hw)

img-20160914-wa0003img-20160916-wa0001img-20160916-wa0005img-20160915-wa0002img-20160916-wa0002img-20160916-wa0003img-20160916-wa0004img-20160916-wa0007Exif_JPEG_420