P2M Gelar Workshop Penelitian Mixed Methods

DSC_0204Jumat, 28 Agustus 2015 Pusat Penjaminan Mutu P2M STAIN Ponorogo, melaksanakan kegiatan workshop metodologi penelitian Mixed Methods bertempat di Hall SMAN 1 Ponorogo, Jalan Budi Utomo 1 Ponorogo. Metode Penelitian Mixed Methods atau metode penelitian kombinasi adalah penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan objektif.

Hadir sebagai peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang dosen STAIN Ponorogo yang telah mendaftar terlebih dahulu sesuai jadwal yang ditetapkan. Narasumber workshop mixed methods sebanyak dua orang, yaitu Prof. Dr. Sugiyono, Dosen UNY, pakar di bidang metodologi penelitian dan Dr. Agus Zainul Fitri, M.Pd., Dosen IAIN Tulungagung.

Workshop dibuka pada hari Jumat, 28 Agustus 2015 pukul 13.00 WIB oleh Ketua STAIN Ponorogo, Dr. Hj. S. Mariyam Yusuf, M.Ag. dihadiri oleh seluruh peserta, panitia pelaksana, dan para pimpinan STAIN Ponorogo.

Dr. Ahmadi, M.ADSC_0171g. sebagai Ketua P2M STAIN Ponorogo, sekaligus ketua panitia pelaksana dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas para dosen STAIN Ponorogo dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian mixed methods. Muaranya, kegiatan workshop ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan luaran penelitian para dosen di Lingkungan STAIN Ponorogo.

 

SedangkaDSC_0053n Ketua STAIN Ponorogo, Dr. Hj. Siti Mariyam, M.Ag., dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop metodologi penelitian mixed methods sesuai dengan Visi Misi STAIN Ponorogo, yaitu sebagai pusat kajian dan pengembangan ilmu keislaman yang unggul dalam rangka mewujudkan masyarakat madani tahun 2022.

 

Pada sesi pertama, Agus memaparkan materi pengantar tentang perkembangan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam ilmu sosial humaniora. Penelitian dengan mixed method, yakni menerapkan kombinasi dua metode kualitatif dan kuantitatif menjadi kian popular. Popularitas ini, salah satunya disebabkan oleh kenyataan bahwa metodologi penelitian terus berevolusi danDSC_0073 berkembang, dan mixed method adalah salah satu wujud dari perkembangan ini yang memanfaatkan kekuatan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Apalagi, masalah-masalah yang diangkat oleh pakar ilmu sosial begitu kompleks sehingga menerapkan hanya satu metode saja tentu tidak memadai untuk menjabarkan kompleksitas tersebut. Sifat interdisipliner penelitian juga turut memengaruhi tim penelitian yang terdiri dari individu-individu yang memiliki minat dan metode metodologis yang beragam. Pada akhirnya, ada begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif ini dibanding hanya menerapkan salah satu dari kedua metode tersebut secara terpisah. Salah satu manfaatnya adalah memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah-masalah penelitian.

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa saat ini, mixed method telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang dapat digunakan peneliti dalam mendesain mixed methods research mereka. BebDSC_0191erapa jurnal juga menekankan mixed methods research, seperti Journal of Mixed Methods Research, Quality and Quantity, and Field Methods. Materi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan kegitan ini.

Pada kesempatan workshop metodologi penelitian mixed methods sesi III dan IV, Prof. Sugiyono mengawali materinya denganDSC_0101 konsep dasar dan review berbagai metode penelitian yang sudah biasa dipakai oleh para peserta secara umum. Review ini dianggap penting karena tidak mungkin dapat melakukan penelitian dengan metode campuran, mixed methods jika tidak memahami terlebih dahulu berbagai metode penelitian yang lain, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Para peserta pun semakin antusias dibuatnya. Diskusi berlangsung ramai dan sangat kondusif. Hal ini karena Narasumber menyampaikan materinya secara baik dan professional (kang).

 

DSC_0057DSC_0224       DSC_0200